Katanya

Sumber : Pinterest

Night, guys! Yes, i'm comeback here with some experience.

Hari ini saya mau membahas tentang Body Shamming. Pasti istilah ini udah gak asing di telinga masyarakat milenial, kan? Apalagi udah banyak kampanye Anti Body Shamming yang dilakukan di tengah masyarakat. Oh iya, terima kasih sebelumnya buat teman-teman yang menginspirasi tulisan saya malam ini. :)

Sebenarnya, Body Shamming itu apa, sih?

Dari sekian banyak sumber yang saya baca, saya menyimpulkan bahwa Body Shamming adalah suatu kegiatan atau hal yang tidak sengaja maupun sengaja dilakukan seseorang mengenai tubuh, wajah, ataupun warna kulit orang lain entah berupa sebuah perkataan, tulisan, atau hal lainnya.

Jujur aja, saya pernah menjadi korban dari Body Shamming itu sendiri. Mulai dari masuk di lingkungan sekolah dasar sampai kuliah ini pun kejadian Body Shamming masih terjadi di dalam hidup saya yang kebanyakan berupa perkataan orang lain.

"Eh, pendek sini!"
"Pendek gak boleh jadi petugas upacara!"
"Kamu iteman ya sekarang."
"Kutil, sini lo!"

Sumber : Pinterest

Yap, setelah mendengar kata-kata tersebut dari mulut orang yang saya kenal rasanya mau marah, nangis, kesel, mau nampol, engga deng. Ya sakit pasti. Dan saya gak tau mereka itu sengaja atau gimana. Intinya, it's hurt me dude!

Waktu SD dulu biasanya saya nangis sendirian di rumah setelah mendapat kata-kata seperti itu. Beranjak SMP ke SMA berusaha untuk menahan dan menganggap itu cuma angin lalu aja. Walaupun kadang ya tetap aja nangis.

Berusaha buat jadi cuek terhadap hal seperti itu memang sulit. Sangat sulit. Apalagi saat overthinking melanda. Melihat ke cermin pun gak berani, beneran deh. Bingung harus ngapain. Bingung harus milih outfit yang seperti apa supaya terlihat punya tubuh tinggi. Bingung harus gimana sama kulit yang "tidak putih" ini.

Sebenarnya ada banyak kisah lain dari maraknya Body Shamming ini. Ada yang dibilang gendut lah, kurus lah, jerawatan lah, hidung pesek lah, dan lain sebagainya.

"Awas dong, lo ngalangin jalan tau gak? Badan lo gede banget, sih!"
"Ceking banget. Gak pernah diurusin ya?"
"Kamu gendutan ya sekarang."
"Eh, keriting! Sini!"
"Coba kalo lo kurus."
"Coba kalo kulit lo putih."
"Dih, si albino."

JUST SHUT UP YOUR FUCKING MOUTH.

Ini hidup saya. Ini tubuh saya. Ini hak saya. Saya cinta diri saya sendiri.

Jadi, bagaimana?

Pesannya untuk teman-teman yang pernah mengalami Body Shamming, kalian itu pantas buat bahagia. Kalian pantas untuk menjadi diri kalian sendiri. Kalian pantas untuk memuaskan diri sendiri. 

I know it is hard karena saya juga merasakannya. Biarin orang lain mau bicara apa tentang diri kalian, tapi kalian juga punya hak untuk tidak mendengarkan omong kosong mereka. Kalian lebih dari apa yang kalian kira. Tidak peduli kalian yang kurus, berisi, kulit hitam, kulit putih, wajah mulus, wajah jerawatan, rambut lurus, rambut keriting, whatever, kita sama-sama manusia dan kita pantas untuk bahagia.

Jangan lupa untuk selalu berpikir positif. Jika kalian sudah berhasil melakukannya, jadikan omongan-omongan itu sebagai motivasi kalian untuk bangkit. Tunjukkan kalau kalian bisa mematahkan persepsi mereka yang hanya memandang kalian dari fisik.

Sumber : Pinterest

Dan pesan untuk para Body Shammer di luar sana, saya tidak tahu apakah kalian itu sengaja atau tidak sengaja, tapi sesungguhnya kalian itu diberikan kesempatan agar berpikir sebelum berkata atau bertindak. 

"Kan cuma bercanda."
"Baper banget, sih!"

Sumber : Pinterest


Who do you think you are?

Tingkat emosi seseorang itu berbeda-beda. Tidak semua orang bisa menerima apa yang kamu katakan. Mereka punya hati kecil yang bisa rapuh kapan saja. 

Tidak ada mahkluk yang sempurna, kecuali Tuhan. Kamu pun pasti punya kekurangan. Jadi, tolong jangan membuat orang lain stress hanya karena satu dua kata yang kamu ucapkan atau tuliskan. Tolong pikirkan perasaan mereka dan bagaimana usaha mereka untuk mengatasi masalah dalam diri mereka baik fisik maupun mental. Tolong hargai orang lain jika kalian juga ingin dihargai. 

Apakah sudah dapat pelajarannya?

Mencintai diri sendiri itu perlu. Karena kebahagiaan pertama datang ketika kamu cinta diri sendiri karena hal itu yang membuat kamu kuat menghadapi dunia. Namun, jangan lupa untuk selalu menghargai orang lain dan berpikir sebelum bertindak.

Stay positive!

Comments

Popular posts from this blog

B U L L Y I N G

:/ insecure

Semarang