Tidak Apa-Apa

Apanya yang gak apa-apa?
Belum apa-apa kok udah gak apa-apa?

Welcome back! Good to see you again, guys! It's been a long time since the last post.
Kali ini saya ingin membahas hal yang sedang saya lakukan. Bukan hanya dilakukan, melainkan sedang diusahakan juga.

Sumber : Pinterest

Yap! Self love.

Self love itu apa, sih?

OK, mari kita bahas!

Self love sendiri dalam bahasa Indonesia berarti mencintai diri sendiri. Self love itu berbeda dengan yang namanya selfish atau egois. Self love lebih kepada bagaimana kita menyayangi diri dengan memberikan sebuah apresiasi terhadap diri atas apa yang telah diri kita capai. Seperti contohnya, setelah kalian melakukan aktivitas seharian yang cukup melelahkan, lalu kalian melakukan me time dengan cara mendengarkan musik atau makan makanan favorit sebagai "bayaran" untuk diri kalian sendiri. 

Lalu, apa bedanya sama selfish?

Selfish yang berarti egois atau mementingkan diri sendiri jelas jauh berbeda dengan self love. Selfish itu tidak pernah memikirkan posisi orang lain, yang ada di pikirannya hanya dirinya sendiri dan bagaimana ia memuaskan dirinya sendiri tanpa melihat sekitar. Sedangkan self love, berdasarkan cinta dan selalu melihat posisi orang lain dan juga dirinya sendiri sehingga ia dapat memutuskan hal apa yang tepat dilakukannya.

Sumber : Pinterest

Perlu saya ingatkan bahwa self love itu penting!

Lho, kenapa?

Karena yang paling mengerti diri kita sendiri adalah ya, kita. Mau seberapa besar kasih sayang orang lain, mereka tidak akan pernah se-mengerti itu tentang diri kita. Hanya diri kita sendiri yang tahu apa maunya, apa kesukaannya, apa kebenciannya, dan hal-hal lainnya yang hanya kita dan Tuhan saja yang tahu.

Banyak pepatah yang bilang, "before you love someone, love yourself first."

And it's one hundred percent true!

Semakin kita menyayangi diri kita sendiri, akan semakin banyak orang yang menyayangi kita juga.

Lalu, bagaimana caranya?

Sumber : Pinterest

Sebelum itu, saya ingin mengakui bahwa melakukan self love itu cukup sulit. Sampai hari ini pun saya masih terus mencoba untuk menyayangi diri saya sendiri. Apalagi lingkungan luar yang terkadang membuat insecure dan tidak mendukung adanya konsep self love dalam diri saya menjadi tantangan tersendiri di mana saya harus terus bersyukur dan ikhlas sebagai cara saya untuk melakukan self love.

Kalau untuk saya pribadi, saya memiliki dua cara. Ya, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Bersyukur dan ikhlas. Keduanya sangat mendukung diri saya. 

Bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada diri saya dan saya harus menjaga semua itu. Tubuh yang lengkap, akal pikiran yang sehat, keluarga yang baik, teman-teman yang menyenangkan, semua itu adalah bentuk anugerah dari Tuhan.

"Ih dia cantik ya?"

"Coba kalau aku se-pinter dia."

"Andai aku se-putih dia."

Fuck this sentence!

Kalau seperti itu terus, kapan kita akan bersyukur? Tuhan memberikan kita kelebihan dan kekurangan sesuai porsinya masing-masing. Jangan khawatir tentang kelebihan orang lain karena kalian juga mempunyai kelebihan yang membuat diri kalian spesial. Jadikan itu sebagai motivasi agar diri menjadi lebih baik untuk ke depannya.

Ikhlas. Suatu hal yang sulit dilakukan, namun apabila sudah berhasil merupa kenikmatan yang luar biasa. Ikhlas dalam hal apapun. Ikhlas menjalani hidup yang terkadang naik turun. Ikhlas dalam menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Ikhlas untuk memaafkan orang lain dan juga diri sendiri.

Kepada diri saya sendiri,

Terima kasih telah berjuang sampai sejauh ini. Menangis. Tertawa. Marah. Senyum. Kecewa. Kamu melewatinya dengan cukup baik. Terima kasih telah mengerti bahwa semuanya bukan tentang fisik yang baik, melainkan ada akal, pikiran, dan tingkah laku yang harus dijaga dan diperlakukan sebaik-baiknya. Terima kasih telah menjadi diri sendiri.

Saya minta maaf. Untuk overthinking yang menjadikan diri kehilangan arah. Untuk segala rasa cemburu terhadap kelebihan orang lain. Untuk mood yang berubah tidak karuhan. Untuk percobaan self harm yang sebatas niat namun tak pernah saya lakukan. Untuk semua rasa benci yang pernah ada di dalam diri sendiri kepada diri sendiri juga. Untuk segala statement "aku bodoh", "aku tidak berguna", dan semacamnya.

Terus berjuang. Jangan pernah lupa untuk menyayangi diri sendiri. Mengerjakan tugas utama sebagai pelajar dan juga anak sulung dari keluarga kecil itu. Tersenyum ketika harus tersenyum dan menangis ketika harus menangis. Jujur kepada diri sendiri. And always on the good vibes.

Sekian tulisan saya, semoga dapat bermanfaat untuk kalian yang sedang berjuang seperti saya.

Stay Positive!